Makalah Kritik dan Essai
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Esai adalah upaya-upaya atau percobaan-percobaan juga
merupakan karangan yang sedang, panjangnya biasanya berbentuk prosa
dengan memasalahkan dengan cara mudah dan sepintas. Esai merupakan karangan
yang didasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dijiwai oleh penulisnya dengan
gaya ringan dan bermain-main yang bersisikan soal manusia dan kehidupan manusia
secara subjektif.
B.
Rumusan Masalah
1.Pengertian kritik
2.
Struktur kritik
3.
Kaidah kritik
4.
Ciri-ciri kritik
5.
Jenis-jenis kritik berdasarkan penerapannya
6.
Jenis-jenis kritik berdasarkan cara kerja kritikus
7.
Prinsip-prinsip penulisan kritik
8.
Cara penulisan kritik yang baik dan benar
9.
Pengertin esai
10.
Struktur esai
11.
Kaidah esai
12.
Tipe-tipe esai
13.
Ciri-ciri esai
14.
Langkah-langkah
membuat esai
15.
Contoh-contoh
kritik dan esai
C. Tujuan
a.
Menjelaskan mengenai ciri dari kritik dan esai
b. Menjelaskan mengenai bentuk–bentuk dari kritik dan
esai
c.
Menjelaskan mengenai bahasa yang benar dalam pembuatan
kritik dan esai
d. Menjelaskan mengenai kiat dan praktik dari penulisan
kritik dan esai
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Kritik
Kritik adalah Suatu ungkapan
atau tanggapan mengenai baik atau buruknya suatu tindakan yang akan atau sudah
dibuat. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ),
disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian
dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan
sebagainya. Selain itu, menurut Sutopo (2011) kritik merupakan analisis secara
langsung dengan mempertimbangkan baik buruknya suatu karya, penerangan, dan
penghakiman karya. Kritik meliputi tiga bidang, yaitu teori dan sejarah.
b. Struktur Kritik
1.
Evaluasi: berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan
disampaikan.
2.
Deskripsi Teks: bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi
tentang data-data dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan
pernyataan.
3.
Penegasan Ulang: bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang
mengenai suatu yang sudah dilakukan atau diputuskan.
c. Kaidah Kritik
1.
Kalimat
kompleks: kalimat yang memiliki lebih dari 2
struktur dan 2 verba.
2.
Konjungsi: kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan
struktur.
3.
Kata Rujukan: sesuatu yang digunakan oleh penulis untuk memperkuat
pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
4.
Pilihan Kata: pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan
sekaligus pembuatan teks tanggapan kritis.
d.
Ciri-ciri Kritik
1.
Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain
2.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
3.
Memberi saran perbaikan
4.
Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca
e.
Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Penerapannya
1) Kritik induktif adalah kritik
dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam karya.
2) Kritik judisial adalah kritik
kritik yang menganalisis dan menerangkan efek-efek karya berdasarkan
permasalahannya, oraganisasinya, teknik, serta gaya kepenulisannya. Kritik ini
atas dasar standar umum tentang kehebatan dan kebiasaan.
3) Kritik Impresionik adalah kritik yang berusaha menggambarkan sifat khusus dalam sebuah karya
serta mengekspresikan tanggapan kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh
karya tersebut.
f.
Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Cara Kerja Kritikus
1) Kritik impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara
subjektif terhadap sebuah karya, di sini selera pribadi amat berperan. Padahal
selera pribadi itu berubah-ubah setiap saat sesuai dengan perkembangan
kepribadian orang itu.
2) Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang teguh pada
ukuran-ukuran tertentu, untuk menetapkan apakah sebuah karya itu baik
atau tidak.
3) Kritik teknis adalah kritik
yang bertujuan menunjukan kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah karya agar
pengarangnya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dikemudian hari.
g.
Prinsip-prinsip Penulisan Kritik
1)
penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi
mana ia menilai karya sastra
tersebut
2)
penulis harus objektif dalam menilai
3)
penulis harus menyertakan bukti dari teks yang
dikritiknya
h. Cara
Penulisan Kritik yang Baik dan Benar
1) Menentukan
tema atau topic yang akan ditulis atau dikritik
2) Mengumpulkan
bahan-bahan referensi pendukung
3) Mengidentifikasi
unsur-unsur yang mendukung dan kontra
4) Memilih
unsur-unsur yang dapat mendukung tema
5) Memulai
untuk menulis kritik
6) Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi
7) Mengirimkan ke media massa cetak
i.
Pengertian Esai
Esai adalah Suatu tulisan yang menggambarkan
opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Bentuk karangan esai dapat
berupa formal atau informal. Esai sering juga disebut dengan artikel, tulisan
atau komposisi. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat
yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik.
j. Struktur Esai
1.
Pendahuluan: struktur awal pembangun kerangka dari esai.
Pendahuluan biasanya akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang
akan diangkat pada keseluruhan esai.
2.
Bagian isi: Bagian
ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian ini, topik atau
tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara lebih
rinci dan mendetail
3.
Penutup atau
Kesimpulan: Seperti namanya, bagian penutup
merupakan bagian terakhir dalam menyusun sebuah esai.
k. Kaidah Esai
1.
Baku
2.
Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah
bahasa indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian
juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan yang
disempurnakan (EYD)
3.
Logis
4.
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa
indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal
5.
Ringkas
6.
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat
pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan,
tetapi isinya bernas
7.
Runtun
8.
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan
urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf
9.
Denotatif
10.
Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek
sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi
isinya bernas.
l.
Tipe-tipe Esai
1)
Esai
deskriptif. Esai jenis ini
dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian
pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan
sebagainya.
2)
Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan
majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan
dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam
masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca.
Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
3)
Esai cukilan
watak. Esai ini memperbolehkan seorang
penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada
para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis
terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan
biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak
pribadi tersebut.
4)
Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi
esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada
saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang
dirinya sendiri.
5)
Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada
serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati
beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian,
politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para
cendekiawan.
6)
Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada
uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater,
kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan
seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini
membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang
karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
m. Ciri-ciri Esai
1.
Berbentuk prosa, artinya dalam
bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2.
Singkat,
maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3.
Memiliki gaya
pembeda. Seorang penulis esai yang baik
akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya
penulis lain.
4.
Selalu
tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari
objek dan subjek yang hendak ditulis,
5.
Memenuhi
keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun
harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari
pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
6.
Mempunyai
nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis
karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah
pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
kepada pembaca.
n. Langkah-langkah membuat Esai
1.
Menentukan tema yang menarik.
2.
Melakukan research ( Penelitian ) pengumpulan
bahan
3.
Membuat outline ( garis besar)
4.
Memberikan judul dalam esai tersebut
5.
Memulai untuk menulis esai
6.
Memperhatikan pemilihan kata
o. Contoh-contoh Kritik Dan Esai
·
Contoh Kritik
Kebangkitan Tradisi Sastra Kaum Bersarung
Penulis: Purwana Adi Saputra
Selama ini, entah karena dinafikan atau justru karena menafikan fungsinya
sendiri, kaum pesantren seolah tersisih dari pergulatan sastra yang penuh
gerak, dinamika, juga anomali. Bahkan, di tengah-tengah gelanggang sastra lahir
mereka yang menganggap bahwa kaum santrilah yang mematikan sastra dari budaya
bangsa. Di setiap pesantren, kedangkalan pandangan membuat mereka menarik
kesimpulan picik bahwa santri itu hanya percaya pada dogma dan jumud. Mereka melihat
tradisi hafalan yang sebenarnyalah merupakan tradisi Arab yang
disinkretisasikan sebagai bagian dari budaya belajarnya, telah membuat kaum
bersarung ini kehilangan daya khayal dari dalam dirinya. Dengan kapasitasnya
sebagai sosok yang paling berpengaruh bagi transfusi budaya bangsa ini, dengan
seenaknya ditarik hipotesis bahwa pesantrenlah musuh pembudayaan sastra yang
sebenarnya. Kaum bersarung adalah kaum intelektualis yang memarjinalkan sisi
imaji dari alam pikirnya sendiri. Pesantren adalah tempat yang pas buat
mematikan khayal. Pesantren adalah institut tempat para kiai dengan
·
Contoh Esai
Perda Kesenian
dan Rumah Hantu
Oleh: Teguh W.
Sastro
Beberapa waktu lalu Dewan Kesenian Surabaya (DKS) melontarkan keinginan
agar Pemkot Surabaya memiliki Perda (Peraturan Daerah) Kesenian. Namanya juga
peraturan, dibuat pasti untuk mengatur. Tetapi peraturan belum tentu tidak ada
jeleknya. Tetap ada jeleknya. Yakni, misalnya, jika peraturan itu justru
potensial destruktif. Contohnya jika dilahirkan secara prematur. Selain itu,
seniman kan banyak ragamnya. Ada yang pinter (pandai) dan ada juga yang
keminter (sok tahu). Oleh karenanya, perten-tangan di antara mereka pun
akan meruncing, misalnya, soal siapa yang paling berhak mengusulkan dan
kemudian memasukkan pasal-pasal ke dalam rancangan Perda itu. Sejauhmana
keterlibatan
seniman di dalam proses pembuatan Perda itu, dan seterusnya. Itu hanya
salah satu contoh persoalan yang potensial muncul pada proses pembuatan Perda
itu, belum sampai pada tataran pelaksanaannya. Hal ini bukannya menganggap
bahwa adanya peraturan itu tidak baik, terutama menyangkut Perda Kesenian di
Surabaya. Menyangkut sarana dan prasarana, misalnya, bolehlah dianggap tidak
ada persoalan yang signifikan di Surabaya. Akan tetapi, bagaimana halnya jika
menyangkut mental dan visi para seniman dan birokrat kesenian sendiri?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk membuat
sebuah karangan ilmiah khususnya kritik maupun esai, kita harus memiliki
pemahaman yang baik mengenai pengertian, ciri, bentuk–bentuk, kebahasaan, kiat
serta langkah penulisan yang runtut agar esai yang dibuat dapat memiliki
struktur yang baik dan benar.
B. Saran
Diharapkan
dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat membuat esai dengan baik dan
benar. Selain itu, saran dan kritik dari para pembaca juga sangat dibutuhkan
demi perkembangan bahasan makalah ini selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Sugianto.
2011. “Esai dan Kritik Sastra” (http://sugikmaut.blog.com) diakses tanggal 11 Januari 2013.
Sutopo,
Buwarni. 2011. “Kiritk dan Esai” (http://www.slideshare.net/buwarnisutopo/kritik-dan-esai) diakses tanggal 11 Januari 2013.
The best casinos of 2021 | jtmhub.com
BalasHapusOur list is as follows: Best 진주 출장마사지 online 양주 출장마사지 casinos of 2021. Casino 광주광역 출장안마 is a casino powered by Evolution Gaming 충청북도 출장안마 software. Play Slots, blackjack, live dealers, 경상남도 출장샵